Kumpulan Puisi dan Cerpen

1/18/24

KETIKA CINTA MENEMUKAN JALANNYA Chapter 1

on  with No comments 

 Cerbung - Selamat malam sahabat mbk nur.... Malam yang indah enakkan kita buat cerpen sambil ngayal-ngayal manja alias berimajinasi. Hmmm karena menurut pribadi mimin lebih enak hidup di dunia hayalan daripada dunia nyata aiih tapi setelah dipikir-pikir kan sudah lama mimin tidak buat cerbung malah hampir sekian purnama hehehe jadi kita baca cerbung saja ya 🤭


*** Katika Cinta Menemukan Jalannya ***
Chapter 1
Oleh : Eka Nur Rahayu


Seperti tersambar petir rasa hati ini mendengar keputusan orang tua dari kekasihku untuk tidak memberikan restu untukku, hubungan yang kujalani sejak aku masih duduk di bangku SMA yang ku jaga hingga kini berharap bisa berakhir indah ternyata begitu pahit ku rasakan. "Ya robb apakah salah hamba hingga sakit ini begitu mengoyak jiwaku" gumamku dalam hati.

Hari ini setelah selesai membantu orang tuaku berjualan, aku merebahkan tubuhku karena hari ini panas begitu terik hingga menyengat kulit. Aku meraih gawaiku dan mulai berselancar di facebook untuk sekedar melihat berita berandaku hari ini. "Hmmm ternyata semua beritanya membosankan" ucapku. Tak terasa mataku mulai terpejam karena kelelahan.

Bunyi gawai membangunkan tidurku, ternyata ada notif dari wa. Setelah kulihat ada pesan dari Haidar yang mengatakan jika nanti sore hendak berkunjung kerumahku. Setelah selesai membalas pesan darinya aku beranjak kekamar mandi untuk mandi karena ternyata jam juga sudah menunjukkan pukul 4 sore.

"Nasya....!!!"panggil ibu dari balik pintu

"Iyya bu... Ada apa?"tanyaku

"Itu ada Haidar sudah didepan, dia sudah izin sama ibu untuk ngajak kamu jalan"tukas ibu

Setelah berpamitan kepada orang tuaku, aku dan Haidar langsung pergi untuk jalan. Ya Haidar sudah dianggap anak sendiri oleh orang tuaku, karena dia kerumahku sudah sejak SMA dan memang dia anak yang sopan dan begitu supel dalam pergaulannya. Tak heran jika banyak keluargaku yang menyukainya karena sifatnya itu. 

Setelah sampai dialun-alun kota kami membeli jajanan dan memutuskan untuk duduk di taman, kami bercerita banyak mulai dari mengingat masa SMA. Haidar meraih tanganku dan ia berkata "kamu tenang saja ya, aku akan memperjuangkan cinta kita dan kamu jangan khawatir soal orang tuaku. Karena aku percaya orang tuaku akan memberikan restu, ini soal waktu saja"

"Iyya mas tenang saja, walaupun aku diam bukan berarti aku tidak berdoa. Aku juga percaya kalau orang tuamu akan memberinya restu. Aku juga tiap solat mendoakan perjuanganmu untuk menghalalkanku kok"jelasku sembari tersenyum padanya.

Setelah kita mengobrol panjang lebar, kita berdua memutuskan untuk pulang karena takut kemalam. Setelah sampai di rumah Haidar langsung berpamitan kepada orang tuaku untuk pulang.

Hmmm malam ini begitu menyenangkan karena aku bisa merefresh pikiran dengan melihat suasana alun-alun kota, tentunya bersama orang terkasih yang mampu membuat suasana lebih bahagia lagi.

- bersambung -

Sengaja mimin bikin cerbung karena sudah lama tidak membuatnya, so tunggu postingan selanjutnya yaa 🤭



Share: